Review Watch Dogs: Tidak Seunik yang Dibayangkan!

Salah satu game yang paling diantisipasi di tahun 2014, predikat yang satu ini memang pantas untuk dilayangkan kepada Watch Dogs. Setelah trailer pengenalan yang tampil begitu memesona di ajang E3 2012 yang lalu, Ubisoft seolah berhasil menetapkan standar baru untuk game yang pantas disebut sebagai “generasi selanjutnya”. Grafis yang memesona, gameplay bertema hacking yang belum pernah ditempuh oleh franchise apapun, serta karakter yang terlihat kuat membuat begitu banyak gamer jatuh cinta pada pandangan pertama. Dengan penundaan yang sempat terjadi di akhir tahun 2013 yang lalu, antusiasme untuk segera mencicipinya justru semakin kuat dan bukannya melemah. Setelah penantian yang cukup lama, Ubisoft akhirnya merilis Watch Dogs ke pasaran.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh Watch Dogs ini. Menjawab semua keraguan yang sempat tercetus selama beberapa bulan terakhir, terutama dari sisi visual, Watch Dogs versi PC memang boleh dikatakan, mampu menawarkan kualitas grafis setara yang ditawarkan di E3 2012 yang lalu. Beberapa efek memang dihilangkan untuk memastikan game ini tetap bisa dimainkan, namun melihat tekstur, bayangan, dan tata cahaya yang ditawarkan, ia memenuhi semua ekspektasi tersebut di setting Ultra. Berita buruknya? Anda membutuhkan PC dengan spesifikasi super tinggi untuk mencapainya. Namun kita semua tentu saja sangat setuju bahwa video game bukan hanya soal presentasi visual, tetapi juga gameplay. Menawarkan kesan pertama yang cukup menarik, bagaimana Ubisoft akan mengeksekusi mekanik unik ini? Ini tentu menjadi pertanyaan utama.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Watch Dogs ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang ternyata berujung pada pengalaman bermain yang tidak seunik yang selama ini kami bayangkan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Yang dibutuhkan untuk menguasai Chicago hanyalah sebuah akses jalan belakang terhadap ctOS – sistem operasi utama yang mengendalikan infrastruktur sekaligus memuat semua data penduduk di dalamnya. Aiden Pearce dan Damien Brenks tampaknya sangat mengerti akan hal tersebut. Kemampuan untuk meretas ctOS digunakan untuk merampok secara “digital” Merlaut Hotel – tempat para elite Chicago berkumpul. Sayangnya, proses peretasan yang dilakukan ini justru berbalik arah. Identitas keduanya terekspos dan harga untuk kepala mereka dilemparkan. Aiden Pearce dan Damien Brenks menjadi target para pembunuh bayaran di Chicago. Pearce memang berhasil selamat, namun ia harus kehilangan sang keponakan tercinta – Lena.




sumber : jagatplay
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar