Dengan begitu banyak usaha untuk melebur beragam genre di dalam satu
ruang yang sama, memang sulit untuk membedakan mana yang sejatinya
sebuah game RPG, mana game action, dan mana sebuah platfomer murni. Ada
kecenderungan untuk mengambil elemen-elemen terbaik dari masing-masing
genre tersebut dan kemudian melahirkan sesuatu yang lebih kompleks,
namun tetap punya identitas kuat di dalamnya. Bagi para penggemar action
RPG, Deus Ex dari Eidos Montreal dan Square Enix memang punya posisi
tersendiri di hati. Sempat populer di masa lalu, franchise ini seolah
berhasil menemukan kembali denyut jantungnya setelah rilis Human
Revolution yang berhasil secara kualitas dan kuantitas penjualan. Dan
kini sang seri sekuel – Deus Ex: Mankind Divided akhirnya tiba.
Anda yang sempat membaca artikel preview kami sebelumnya
tentu sudah punya sedikit gambaran soal apa yang ditawarkan game yang
satu ini. Dari core gameplay yang ada, ia masih menawarkan cita rasa
yang sama dengan Human Revolution sebagai basis. Implementasi engine
terbaru – Dawn Engine memang meninggalkan kesan kualitas visual yang
lebih modern dengan peralihan platform generasi saat ini. Namun satu
yang membuat kami jatuh hati adalah keberhasilan untuk memperbaiki
beberapa masalah krusial di seri sebelumnya, terutama yang berhubungan
dengan keputusan untuk terus memainkan game ini dengan pendekatan
non-lethal. Apakah impresi pertama yang super positif tersebut berakhir
hingga permainan selesai? Ini tentu saja, jadi pertanyaan utamanya.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Deus Ex: Mankind Divided
ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang semakin sempurna? Review
ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot
Deus Ex: Mankind Divided mengambil cerita dua tahun setelah Human Revolution.
Deus Ex: Mankind Divided sendiri diposisikan sebagai sebuah seri
sekuel langsung dari Human Revolution, seri yang sempat dirilis tahun
2011 silam. Dua tahun setelah event di Human Revolution dimana
manusia-manusia dengan Augmentasi sempat tak terkontrol karena aksi dari
sebuah organisasi rahasia bernama Illuminati, manusia mulai
mengembangkan rasa takut yang tak rasional untuk kelompok yang satu ini.
Rasisme tumbuh dan menjadikan manusia dengan augmentasi seperti ini
sebagai kelas sosial kedua yang pantas untuk dijauhi, dengan sebuah kota
yang bahkan dibangun eksklusif untuk memuat mereka.
Namun alih-alih semakin membaik, teror tersebut justru semakin
menguat setelah sebuah kelompok teroris berisikan manusia-manusia dengan
augmentasi mulai melancarkan serangan mereka. Tak jelas motif seperti
apa yang diusung, tak jelas pula siapa yang bergerak di belakangnya,
namun aksi mereka membuat banyak mereka yang tak berdosa harus meregang
nyawa. Adam Jensen kini bergabung dengan pasukan anti-teroris bernama
Task Force 29 untuk memecahkan kasus yang satu ini. Operasi yang mereka
lakukan di Dubai mengkonfirmasikan bahwa memang, ada kelompok manusia
dengan augmentasi yang terlibat. Dari siapa dan atas kepentingan siapa?
Itu jadi salah satu misteri yang harus dijawab Jensen.
Terus ditekan karena manusia yang paranoid terhadap kemampuan mereka,
beberapa manusia augmentasi yang berusaha melawan balik melakukan
serangakaian aksi terorisme. Adam Jensen dipanggil untuk menyelidiki siapa yang sebenarnya bertanggung jawab.
Di sisi lain, ia bekerja sebagai seorang double agent. Fakta bahwa
siapa sebenarnya Illuminati membuat Jensen terlibat dalam sebuah
kelompok hacktivist bernama Juggernaut Collective yang juga
bertanya-tanya soal hal yang sama. Kelompok ini dipimpin oleh seorang
hacker tanpa wajah bernama Janus yang sepertinya selalu mendapatkan
informasi yang dibutuhkan tanpa kesulitan apapun. Jensen pun kini
terlibat dalam dua kepentingan yang bisa saja saling bertabrakan satu
sama lain – usaha untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab di
rangkaian aksi teror manusia dengan augmentasi yang terjadi dan tentu
saja, membongkar siapa itu Illuminati.
Namun di sisi lain, Jensen berfungsi sebagai double agent untuk
membongkar Illuminati – pihak yang bertanggung jawab atas event dua
tahun yang lalu.
Berita baiknya? Anda yang tidak pernah mencicipi Deus Ex: Human
Revolution tak usah khawatir bahwa Anda tak akan mendapatkan esensi
cerita yang tentu saja, dibutuhkan untuk menikmati seri sekuel ini. Anda
bisa memulai game ini dengan menonton sebuah video re-cap berdurasi 11
menit yang disediakan oleh Eidos Montreal untuk memberikan secara
langsung plot seperti apa yang menjadi basis untuk Mankind Divided ini.
Tak perlu lagi harus mencari internet hanya untuk mengerti, sebuah
fitur yang tentu saja pantas untuk disambut baik.
Dawn Engine yang Manis
Untuk memfasilitasi ekstra performa yang ditawarkan konsol generasi saat ini, Eidos Montreal meracik sebuah engine baru – Dawn.
Sudah bukan rahasia lagi memang bahwa peralihan platform generasi
konsol biasanya juga diikuti dengan lahirnya beberapa produk engine baru
oleh para developer untuk memfasilitasi kualitas visualisasi lebih
mumpuni lewat ekstra performa yang ditawarkan. Sejak Deus Ex: Mankind
Divided dikembangkan dan bahkan belum punya nama resmi, Eidos Montreal
sudah mengkonfirmasikan eksistensi engine baru mereka tersebut. Mereka
menyebutnya sebagai Dawn Engine, dan untuk pertama kalinya, akhirnya
bisa dinikmati oleh para gamer yang ada. Walaupun sempat mendapatkan
keluhan karena dugaan optimalisasi yang tak terlalu baik di versi PC,
engine ini tampil maksimal di versi Playstation 4. Framerate 30fps yang
cukup stabil dengan visual sebuah dunia cyberpunk terbuka yang penuh
detail ia tawarkan.
Detail Praha yang dijadikan sebagai hub Anda terlihat memanjakan mata. Kualitas efek tata cahaya dan beragam detail yang “futuristik” menciptakan ilusi dunia cyberpunk ynag ada.
Berbeda dengan seri sebelumnya yang meminta Anda untuk bergerak dari
satu misi ke misi lainnya, Dues Ex: Mankind Divided kini memiliki sebuah
kota hub – Praha, ibukota Ceko yang menjadi “taman bermain” Adam Jensen
itu sendiri. Rangkaian misi utama, misi sampingan, hingga sekedar
toko-toko untuk bebelanjar kebutuhan Anda ditawarkan di kota yang juga
dibagi ke dalam beberapa bagian yang bisa diakses dengan kereta bawah
tanah yang satu ini. Detail dan tekstur yang ditawarkan di setiap sudut
kota ini memang pantas diacungi jempol, dengan ragam efek cuaca dan
perubahan siang-malam, yang walaupun bersifat scripted, namun mampu
menawarkan atmosfer yang sedikit berbeda.
Namun pujian terbesar memang pantas diandalkan pada kemampuan Eidos
Montreal untuk menjadikan Dawn Engine sebagai basis untuk membangun
sebuah kota dan dunia dengan cita rasa cyberpunk yang luar biasa. Praha
memang tak istimewa, namun kota lainnya – Golem City membuktikan hal
tersebut. Seperti sesuatu yang selama ini Anda baca di buku
science-fiction, mereka berhasil meracik sebuah kota distopia cyberpunk
dengan luar biasa. Dari sekedar kostum pihak berwenang, kota yang sempit
dan kotor, teknologi augmentasi yang terlihat jelas ketika Anda
bergerak melewati orang-orang di sana, hingga sekedar kondisi pasar atau
kombinasi tata lampu di sudut-sudut kota. Golem City memang pantas
untuk masuk kategori sebagai salah satu kota dengan tema cyberpunk
terbaik yang pernah ada di industri game.
Golem City yang pantas dinobatkan sebagai salah satu kota dengan tema cyberpunk terbaik.
Konflik sosial antara manusia biasa dan manusia dengan augmentasi
tercermin dari beberapa interaksi, termasuk pihak keamanan yang selalu
melihat Anda sebagai warga kelas dua.
Kemampuan mereka untuk memuat atmosfer penuh rasisme antara kelompok
manusia biasa dengan kelompok dengan augmentasi lewat kejadian-kejadian
sekilas yang terjadi di sekitar Anda atau sekedar misi sampingan juga
memperkuat dunia Deus Ex: Mankind Divided tersebut. Anda bisa melihat
bagiamana manusia dengan augmentasi dilihat sebagai warga kelas dua,
yang kini bahkan memiliki jalur antrian kereta mereka sendiri yang
dipenuhi dengan kawat duri di sekitar. Reaksi ketika Anda berbicara
dengan manusia biasa di sekitar kota juga menguatkan hal tersebut,
dengan “Clank” – bunyi metal sebagai sebutan untuk manusia seperti Anda.
Banyak Jalan Menuju ke Roma!
Salah satu daya tarik utama Dues Ex adalah kebebasan Anda untuk menentukan solusi dari tiap konflik yang ada.
Salah satu yang membuat seri Deus Ex memesona, tak hanya di seri
lawas tetapi juga Human Revolution yang dirilis 5 tahun lalu, adalah
kemampuannya untuk menawarkan cita rasa role-playing lewat alternatif
solusi yang segudang. Secara sederhana, Anda bisa menyebutnya sebagai
game yang benar-benar menawarkan begitu banyak jalan menuju ke Roma,
bergantung pada pada gaya permainan Anda sendiri. Berita baiknya? Tak
seperti seri sebelumnya yang berakhir mengunci beberapa opsi gaya
permainan dan membuat satu masalah tertentu hanya bisa diselesaikan
dengan satu solusi saja, Mankind Divided membangun basis gameplay yang
lebih sempurna untuk itu.
Bahkan untuk sekedar bergerak dari satu titik, dari A ke B misalnya,
Anda punya banyak cara bergantung pada kemampuan seperti apa yang Anda
pilih dari pohon skill Adam Jensen itu sendiri. Seperti yang Anda tahu,
pohon skill ini tak sekedar masalah soal kemampuan Anda di medan perang
saja, tetapi akan menentukan opsi eksplorasi seperti apa yang Anda
dapatkan. Bergantung pada skill tersebut, Anda akan mendapatkan rute dan
varian solusi yang berbeda satu sama lain.
Bergantung pada kemampuan yang Anda pilih, solusi untuk tiap masalah
bisa berbeda bahkan untuk hanya bergerak dari titik A ke titik B. Terlepas dari build Anda, selalu ada kesempatan bahwa alternatif yang ada akan memanfaatkan hal tersebut.
Sebagai contoh? Jika Anda harus masuk ke satu ruang spesifik tertentu
misalnya. Jika Anda menguatkan diri di kemampuan hacking, ada
kesempatan Anda bisa meretas pintu tersebut dan masuk dengan cepat.
Bagaimana jika tidak? Anda yang sudah memperkuat augmentasi kaki Jensen
dan membuatnya bisa melompat tinggi, bisa saja mencari jalan via pintu
ventilasi yang diposisikan lebih tinggi. Atau salah satu jalan yang
ditutupi sebuah objek besar bisa Anda gerakkan jika Anda memperkuat
augmentasi tangannya, berhadapan dengan alternatif solusi yang baru
lagi. Di sinilah daya tarik Deus Ex: Mankind Divided tersebut. Bahwa ia
menyediakan banyak ruang untuk memastikan gaya permainan apapun yang
Anda pilih, bisa berakhir difasilitasi.
Bahkan untuk opsi super sederhana yang bisa membuat game ini berakhir
tak berbeda dengan game third person shooter pada umumnya juga
disediakan. Anda malas harus mencari jalan kesana-kemari dengan
rangkaian skill yang ada? Anda bisa memperkuat aspek aksi Jensen, dari
recoil senjata hingga ragam alternatif augmentasi lainnya yang berbahaya
untuk membuatnya tampil sebagai mesin pembunuh tanpa kode moral. Anda
bisa memperlakukan game ini sebagai game aksi, mencabut nyawa siapapun
yang berusaha menghalangi aksi Anda sekaligus memanen konsekuensi resiko
kematian yang lebih besar, dan membuat perjalanan game ini menjadi
lebih sederhana. Bisa saja, dari semua orang yang Anda bunuh tersebut,
tersimpan catatan kode untuk brankas atau pintu terkunci yang harus Anda
buka untuk progress cerita. Dan Anda juga tak perlu harus dipusingkan
dengan pengaturan resource senjata atau peluru, karena Adam Jensen
berakhir sama berbahayanya dengan semua senjata yang jatuh ke tangannya.
Malas berpikir? Serahkan semua solusi pada moncong senjata Anda.
Misi sampingan yang ditawarkan tak “malas”. Jelas Deus Ex: Mankind
Divided menawarkan kualitas daripada kuantitas, sesuatu yang pantas
diacungi jempol.
Satu yang menarik dari Mankind Divided adalah hadirnya Praha sebagai
hub kota yang Anda “tinggali” untuk menyelesaikan game yang satu ini. Di
sini, Anda akan menjalankan progress cerita yang ada, sekaligus
menyelesaikan ragam misi sampingan atau beberapa konten yang pantas
diperhatikan – Person of Interest. Berita baiknya, misi sampingan ini
tak berakhir menjadi misi “kacangan” yang sekedar meminta Anda untuk
mengambil atau mengumpulkan objek tertentu, atau membunuh target
tertentu sekedar untuk menyibukkan Anda. Seperti halnya di The Witcher
3, misi sampingan ini diracik sebagai “pelengkap” dari cerita utama itu
sendiri. Ia masing-masing memuat dasar cerita, konflik, dan ragam
alternatif solusi yang dibangun dengan solid, dari bekerja sama dengan
bos mafia hingga mencari dan mengejar seorang pembunuh berantai psikopat
yang senang membunuh manusia dengan augmentasi. Deus Ex: Mankind
Divided menawarkan kualitas di aspek ini dan bukan sekedar, kuantitas.
Ada banyak aspek elemen gameplay lainnya tentu saja, dari sistem mod
sampai modifikasi part senjata yang disertakan, namun di gaya gameplay
kami tak banyak memberikan kontribusi signifikan pada gameplay yang ada.
Inti dari Deus Ex: Mankind Divided tetaplah sebuah seri yang menjadikan
kebebasan sebagai nilai jual utama dan seri terbaru ini,
mengeksekusinya dengan nyaris sempurna.
Non-Lethal yang Lebih Difasilitasi
Anda yang ingin bermain dengan damai via non-lethal kini difasilitasi dengan lebih sempurna.
Jika Anda dan saya berbicara soal apa yang jadi kekurangan Human
Revolution dan yang paling fatal, adalah bahwa ia gagal memfasilitasi
orang-orang yang memutuskan “Non-Lethal” sebagai core gaya permainan
yang mereka inginkan. Anda mungkin bisa bermain tanpa membunuh
seorangpun di sepanjang permainan, namun di titik tertentu, terutama
ketika bertarung melawan boss yang ada, Anda akan dipaksa mengangkat
senjata dan membunuh mereka. Berita baiknya? Hal tersebut dijawab dan
diperbaiki dengan sangat manis oleh Eidos Montreal dan Square Enix di
seri teranyar ini. Bersorak-sorailah Anda yang memang tak tertarik untuk
menimbulkan kekacauan sebagai metode permainan utama.
Memainkan game ini secara non-lethal, dimana Anda tak tertarik untuk
membunuh atau menghancurkan siapapun, memang terasa seperti gaya
gameplay terbaik. Tak hanya cocok dari sisi lore untuk sosok Adam Jensen
itu sendiri, memainkannya dengan non-lethal juga memberikan Anda
beragam keuntungan positif. Dari sisi experience points, Anda akan
mendapatkan lebih banyak point untuk setiap musuh yang Anda lumpuhkan,
yang berarti kenaikan level yang lebih cepat dan varian skill yang
lebih banyak untuk digunakan. Sementara dari sisi gameplay, metode
seperti ini mau tak mau membuat Anda harus lebih waspada terhadap
lingkungan sekitar dan didorong untuk mengeksplorasi dan berpikir.
Bagaimana jika Anda meretas para robot dan menjadikan mereka sebagai
sekutu? Bagaimana jika Anda masuk ke ventilasi yang satu dan keluar
tanpa harus melumpukan siapapun? Anda akan mulai memikirkan begitu
banyak kemungkinan jalan yang bisa ditempuh.
Ada banyak cara untuk mengeksekusi gaya permainan ini, termasuk dengan meretas robot keamanan untuk keuntungan mereka. AI musuh cukup tanggap dengan perubahan kondisi di sekitar, namun terkadang terlihat bodoh di beberapa titik permainan.
Berita baiknya? AI yang ditawarkan game ini cukup baik. Walaupun tak
bisa dibilang sempurna dan responsif untuk semua kondisi yang ada,
mereka cukup punya “kesadaran” untuk mengerti bahwa ada seusatu yang
pantas untuk dicurigai. Sebagai contoh? Ketika Anda melumpuhkan dua
orang yang tengah berlatih di sebuah rintangan yang terletak di tengah
markas musuh misalnya. Kedua musuh yang terus berlari melewati
rintangan, melompat dan berteriak ini, mungkin bisa Anda lumpuhkan tanpa
suara sama sekali. Namun fakta bahwa mereka tiba-tiba menghilang dan
tak lagi berlatih cukup untuk membuat AI musuh yang lain untuk curiga
dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Cerdas? Iya, tetapi
sayangnya tak terlalu konsisten. Di satu sisi, misalnya ketika Anda
menghajar musuh secara diam-diam dari sudut, bahkan AI yang langsung
melihat hilangnya teman mereka terkadang hanya masuk dalam status
“curiga” dan tak langsung otomatis angkat senjata. Parahnya lagi? Anda
bisa melakukan metode ini berulang-ulang, hingga Anda menundukkan
sebagian besar musuh di sudut yang sama.
Anda bisa melanjutkan cerita dengan sekedar berargumen saat ini, membuat permainan non-lethal lebih optimal.
Lantas, apa yang membuat kami menyebut Mankind Divided memfasilitasi
gaya permainan seperti ini? Bukankah hal sama juga ditawarkan oleh Human
Revolution? Untuk memastikan bahwa Anda bisa menyelesaikan game ini
dengan tanpa mengangkat senjata sekalipun, Anda juga tak harus terlibat
dan membunuh setiap boss yang Anda temui. Anda kini bisa menggunakan
argumentasi lewat fitur gameplay baru yang intinya, bercakap-cakap
hingga mereka “menyerah” dan mengikuti apa yang Anda inginkan. Semua
informasi yang muncul dalam mode tersebut akan membantu Anda menentukan
aksi dan reaksi apa yang dibutuhkan untuk mencapai misi utama tersebut.
Sederhana namun punya impact besar, Anda bisa menyelesaikan game ini
dengan cara sedamai mungkin. Sesuatu yang gagal ditawarkan seri
sebelumnya.
Namun gaya permainan ini juga membuat ragam kekuatan augmentasi yang baru tak terasa relevan. KUNGFU PEREMUK TU…. BESI!!
Namun di sisi lain, metode ini juga membuat hampir semua augmentasi
Jensen yang lain menjadi tak penting sama sekali. Seperti yang kita
tahu, mengikuti garis cerita yang ada, Jensen menemukan bahwa augmentasi
yang terpasang di tubuhnya bukanlah augmentasi seperti pada umumnya. Ia
masih punya ekstra kemampuan lain, lethal dan non-lethal yang bisa Anda
aktifkan. Berita buruknya? Penambahan augmentasi ini sama sekali tak
relevan di permainan non-lethal. Karena pada akhirnya yang Anda butuhkan
hanyalah kemampuan hacking mumpuni, beragam kemampuan eksplorasi, dan
penghematan “baterai” untuk membuat Anda bisa mengaksesnya tiap kali
dibutuhkan. Itu saja sudah cukup untuk menyelesaikan segalanya.
Bagaimana dengan musuh lebih besar, seperti musuh dengan Exo-suit
misalnya? Anda hanya butuh melempar / menembakkan EMP dan sisanya,
tinggal menghajarnya seperti musuh biasa.
Replayability
Ada banyak pilihan yang harus diambil, ada banyak alternatif cerita, membuat tingkat replayability game ini menjadi tinggi.
Dengan kisaran waktu gameplay sekitar 15-20 jam bergantung pada misi
apa saja yang Anda selesaikan, Deus Ex: Mankind Divided mungkin tak
terhitung sebagai sebuah game action RPG dengan konten yang “masif”.
Namun satu yang tak bisa dipungkiri, game ini punya tingkat
replayability yang tinggi.
Mengapa? Karena game ini didesain dengan begitu fantastisnya, hingga
apa yang kami temukan dan dapatkan bisa berujung berbeda dengan apa yang
Anda temukan dan dapatkan di sesi gameplay Anda. Namun tak seperti
game-game interactive story ala Telltale Games yang membuat pilihan
tersebut sekedar ilusi tanpa bisa mempengaruhi ending, aksi yang Anda
lakukan di Deus Ex: Mankind Divided dihasilkan dan akan menghasilkan
cabang cerita yang cukup kaya di dalamnya. Anda akan dihadapkan pada
beragam keputusan, pada beragam metode penyelesaian, dan beragam cabang
reaksi yang mungkin muncul darinya, sesuatu yang tak mungkin bisa Anda
selesaikan dengan hanya satu kali gameplay saja. Apalagi jika Anda
tertarik untuk menjajal gaya gameplay lethal dan non-lethal untuk
sekedar melihat perbedaannya, atau untuk melihat cerita dari perspektif
Adam Jensen dengan karakteristik berbeda yang bergantung pada pilihan
opsi percakapan Anda. Opsi tersebut terbuka.
Sebagai contoh? Ketika Anda menemukan bukti dan sebuah informasi
rahasia misalnya. Apakah Anda ingin menyerahkan bukti tersebut kepada
Task Force yang mungkin saja sudah disusupi oleh para Illuminati?
Ataukah Anda lebih memilih untuk membiarkan Janus dan kroni-kroninya
untuk menilai pentingnya informasi tersebut, walaupun Anda masih
mempertanyakan motif mereka sebenarnya? Beberapa titik cerita juga
bahkan membuat Anda harus memilih satu titik cerita yang akan menganulir
eksistensi titik cerita yang lain. Apa yang akan Anda pilih? Semua akan
bergantung pada Anda. Satu yang pasti, jika Anda tak tertarik menjajal
New Game + untuk mengulang segala sesuatunya lagi dari awal, pastikan
Anda punya titik save manual dan load yang cukup banyak.
Kesimpulan
Kami sendiri sangat merekomendasikannya jika Anda sempat mencicipi
Human Revolution dan jatuh hati dengannya, atau Anda sekedar butuh
sebuah game action RPG yang menawarkan kebebasan yang besar untuk
menentukan strategi dan ragam metode solusi yang ada.
Lantas, apa yang bisa disimpulkan dari Deus Ex: Mankind Divided ini?
Satu yang pasti, ia merupakan penyempurnaan dari seri pertama – Human
Revolution. Mereka mempertahankan apa yang membuat seri tersebut
dicintai sebagai pondasi, membangun beragam fitur baru di atasnya, dan
kemudian menghapus sebagian besar keluhan dari seri pertamanya. Ini
adalah sebuah seri Human Revolution yang bergerak lebih maju dan
sempurna di saat yang sama. Kualitas visual yang lebih menjanjikan
berkat kehadiran Dawn Engine hingga kesempatan untuk menyelesaikan game
ini secara non-lethal, bahkan di pertarungan boss sekalipun, tentu jadi
pendekatan yang pantas untuk disambut baik. Untuk para pencinta action
RPG, sulit untuk tak jatuh hati dengannya, apalagi jika Anda cukup
menggilai kebebasan dan alternatif solusi yang ia tawarkan.
Namun tentu saja, Mankind Divided bukanlah game yang sempurna. Namun
berbeda dengan tren dunia maya yang “menghakimi” sisi microtransactions
yang ditawarkan Square Enix di dalamnya, kami justru netral dengan
kebijakan tersebut di seri ini dan tak melihatnya sebagai kekurangan.
Mengapa? Karena Anda tidak “harus” membelinya. Absennya mode multiplayer
membuat gamer yang membeli DLC tak akan merugikan Anda sama sekali,
atau bahkan – berpengaruh sama sekali. Yang kami jadikan catatan
kekurangan justru terletak pada sisi cerita yang kurang solid dan
berpotensi berakhir membingungkan dan ragam augmentasi yang tak terasa
terlalu penting untuk gameplay non-lethal.
Apakah game ini pantas dilirik? Kami sendiri sangat
merekomendasikannya jika Anda sempat mencicipi Human Revolution dan
jatuh hati dengannya, atau Anda sekedar butuh sebuah game action RPG
yang menawarkan kebebasan yang besar untuk menentukan strategi dan ragam
metode solusi yang ada.
Kelebihan
Fakta bahwa Anda bisa menyelesaikan game ini tanpa membunuh siapapun adalah penyempurnaan fitur yang pantas diacungi jempol.
Atmosfer Cyberpunk yang keren
Non-lethal yang difasilitasi
Kualitas visual memanjakan mata
Kota hub – Praha yang mengagumkan
Alternatif solusi melimpah
Misi sampingan dibangun solid
Kekurangan
Cerita yang ditawarkan tak bisa dibilang solid dan menarik.
Cerita tak fokus
Augmentasi tambahan tak terasa esensial
Tak ada misi acak yang terjadi terlepas adanya hub
Mode Breach yang tak menarik
Cocok untuk gamer: pencinta seri Human Revolution, penggila action RPG Tidak cocok untuk gamer: yang mudah bingung, berharap ada panduan lebih jelas untuk menyelesaikan satu misi tertentu
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar