SINOPSIS Resident Evil The Final Chapter (2017) Terlengkap

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 15 April 2017

SINOPSIS Resident Evil The Final Chapter (2017) Terlengkap

SINOPSIS Resident Evil The Final Chapter. Inilah saat yang paling dinantikan oleh para penggemar film Resident Evil. Seri terakhir berjudul Resident Evil The Final Chapter ini akan menjadi tontonan wajib bagi kamu yang telah dengan setia menonton film ini sejak pertama kali dirilis pada tahun 2002 silam.
Dalam film Resident Evil The Final Chapter ini, Alice yang masih diperankan oleh aktris kelahiran Ukraina, Milla Jovovich akan bertempur mati-matian melawan serangan Umbrella Corporation yang ingin memusnahkan umat manusia. Di film Resident Evil The Final Chapter ini juga akan diceritakan Alice akan kehilangan kemampuan supernya.
Selain Milla Jovovich, film Resident Evil The Final Chapter ini juga dibintangi oleh artis-artis terkenal Hollywood seperti Ali Larter, Shawn Roberts, Iain Glen, dan Ruby Rose. Seperti halnya di film sebelumnya, The Final Chapter ini masih ditangani oleh sutradara Paul W.S. Anderson yang juga merangkap sebagai produser dan penulis naskah.
SINOPSIS Resident Evil: The Final Chapter
Resident Evil: The Final Chapter
Screen Gems selaku distributor film Resident Evil The Final Chapter ini akan merilisnya pada 27 Januari 2017 mendatang. Oke langsung saja kita simak Sinopsis Resident Evil The Final Chapter selengkapnya.

SINOPSIS Resident Evil The Final Chapter :

Bertempat langsung setelah kejadian di “Resident Evil: Retribution”, umat manusia sudah tiba pada pijakan kaki terakhir setelah Alice dikhianati oleh Wesker di Washington DC.
Sebagai satu-satunya manusia yang selamat dari apa yang insiden yang disebut sebagai perlawanan manusia paling akhir menghadapi gerombolan zombie, Alice harus kembali ke Raccoon City, di mana Umbrella Corporation menggalang kekuatannya untuk melancarkan serangan pamungkas kepada mereka yang selamat dari kehancuran.
Berpacu dengan waktu, Alice kemudian bergabung dengan teman-teman lama, dan sekutu yang mustahil, dalam sebuah pertempuran dengan gerombolan mayat hidup dan monster mutan baru.
Antara kehilangan kekuatan super dan serangan Umbrella yang akan datang, ini akan menjadi pertempuran paling sulit Alice ketika ia berjuang untuk menyelamatkan umat manusia, yang nyaris terlupakan.
Detail Film Resident Evil The Final Chapter :
  • Sutradara : Paul W.S. Anderson
  • Produser : Paul W.S. Anderson, Jeremy Bolt, Robert Kulzer, Samuel Hadida
  • Penulis Naskah : Paul W.S. Anderson
  • Genre : Aksi, Fiksi Ilmiah, Thriller
  • Durasi : 106 menit
  • Tanggal Rilis Perdana : 27 Januari 2017
  • Studio : Screen Gems
Pemain Film Resident Evil The Final Chapter :
  • Milla Jovovich sebagai Alice
  • Ali Larter sebagai Claire Redfield
  • Shawn Roberts sebagai Albert Wesker
  • Iain Glen sebagai Dr. Alexander Isaacs
  • Ruby Rose sebagai Abigail
  • Eoin Macken sebagai Doc
  • William Levy sebagai Christian
  • Lee Joon-gi sebagai Lee
  • Rola sebagai Cobalt
  • Fraser James sebagai Michael
  • Ever Gabo Anderson sebagai Alicia Marks / Red Queen
More aboutSINOPSIS Resident Evil The Final Chapter (2017) Terlengkap

SINOPSIS Transformers: The Last Knight (2017) – Ksatria Terakhir

Diposting oleh Unknown

SINOPSIS Transformers: The Last Knight (2017) – Ksatria Terakhir



SINOPSIS Transformers: The Last Knight. Sutradara terkenal Michael Bay kembali menangani sekuel film Transformers yang berjudul Transformers: The Last Knight. Kesuksesan film sebelumnya, Transformers: Age of Extinction tidak lepas dari tangan dingin sang sutradara ditambah lagi hadirnya aktor terkenal Mark Wahlberg membuat film tentang robot-robot raksasa ini menjadi semakin “hidup”.
Yupz, cerita di film Transformers: The Last Knight ini masih berfokus pada pertempuran antara manusia yang bersekutu dengan Autobots pimpinan Optimus Prime, melawan kelompok robot jahat, Decepticons yang dipimpin oleh Megatron. Dalam film Transformers: The Last Knight ini diceritakan Optimus Prime ingin menghidupkan planet asalnya yang telah mati dengan bantuan sebuah artefak yang berada di bumi.
Selain Mark Wahlberg, sosok prajurit pemberani, Kolonel William Lennox yang diperankan oleh aktor Josh Duhamel masih akan tampil dalam film Transformers: The Last Knight ini. Bagi kamu yang penasaran dengan film ini harap sabar dulu, karena film ini akan dirilis pada 23 Juni 2017 mendatang. Langsung saja kita simak Sinopsis Transformers: The Last Knight selengkapnya.
SINOPSIS Transformers: The Last Knight
Transformers: The Last Knight

SINOPSIS Transformers: The Last Knight :

Film Transformers: The Last Knight berkisah tentang Optimus Prime yang menemukan planet asalnya, Cybertron, yang telah menjadi planet mati. Ia kemudian mencari siapa yang bertanggung jawab yang menghancurkan planetnya.

Ia menemukan cara untuk menghidupkan kembali planetnya tersebut, tetapi untuk melakukannya ia memerlukan sebuah artefak, dimana artefak tersebut berada di Bumi.
Detail Film Transformers: The Last Knight :
  • Sutradara : Michael Bay
  • Produser : Tom DeSanto, Akiva Goldsman, Don Murphy, Clayton Townsend
  • Penulis Naskah : Akiva Goldsman, Andrew Barrer, Lindsey Beer, Gabriel Ferrari, Matt Holloway, Art Marcum, Zak Penn
  • Genre : Superhero, Aksi
  • Tanggal Rilis Perdana : 23 Juni 2017
  • Studio : Paramount Pictures
Pemain Film Transformers: The Last Knight :
  • Mark Wahlberg sebagai Cade Yeager
  • Stanley Tucci sebagai Joshua Joyce
  • Isabela Moner sebagai Izabella
  • Josh Duhamel sebagai William Lennox
  • Tyrese Gibson sebagai Robert Epps
  • John Turturro sebagai Seymour Simmons
  • Santiago Cabrera sebagai Tentara yang memimpin T.R.F. (Transformers Reaction Force)
  • Laura Haddock sebagai Vivian Wembley
  • Anthony Hopkins sebagai Sir Edmund Burton
  • Liam Garrigan sebagai King Arthur
  • Jerrod Carmichael
  • Mitch Pileggi
Autobots :
  • Optimus Prime – Pemimpin Autobots yang bisa berubah menjadi Truk Trailer
  • Bumblebee – berubah menjadi Chevrolet Camaro
  • Hound – berubah menjadi Mercedes Unimog
  • Drift – berubah menjadi Mercedes-AMG GT R warna hitam dan merah
  • Crosshair – berubah menjadi Chevrolet Corvette C7 Stingray warna hijau dan hitam
  • Hot Rod – berubah menjadi Lamborghini Centenario LP770-4 dan Citroën DS
  • Sqweeks – Autobot kecil
  • Grimlock – pemimpin Dinobots
Decepticons :
  • Megatron – Pemimpin Decepticons
  • Barricade – berubah menjadi Ford Mustang police car
  • Onslaught – berubah menjadi Western Star 4900SF tow truck
  • Hooligan – berubah menjadi Volkswagen Type 2
  • Mohawk – berubah menjadi motor
Sumber : http://sinopsisfilmbaru.com/sinopsis-transformers-the-last-knight-2017/
More about SINOPSIS Transformers: The Last Knight (2017) – Ksatria Terakhir

SINOPSIS Spider-Man: Homecoming (2017) – Kisah Peter Parker Muda

Diposting oleh Unknown

SINOPSIS Spider-Man: Homecoming (2017) – Kisah Peter Parker Muda


SINOPSIS Spider-Man: Homecoming. Ada apa dengan kisah manusia laba-laba Spider-Man di tahun 2017 ini? Yupz, di film terbaru berjudul Spider-Man: Homecoming ini sosok Peter Parker akan diperankan oleh aktor muda Tom Holland, yang sebelumnya ikut ambil bagian dalam film Captain America: Civil War.
Cerita di film Spider-Man: Homecoming ini akan berfokus pada usaha Spider-Man untuk mengalahkan musuh barunya yang bernama Vulture, sosok penjahat super bersayap besi. Di setiap film barunya, selalu ada perubahan dalam kostum Spider-Man. Di film Spider-Man: Homecoming ini pun juga begitu. Pihak produksi menambah “sayap” transparan pada kostum manusia laba-laba itu sehingga terlihat seperti bisa terbang.
Yang tak kalah serunya lagi, hadirnya Tony Stark (Robert Downey Jr.) dalam film Spider-Man: Homecoming ini. Dalam film arahan sutradara Jon Watts ini, Tony Stark akan berperan sebagai “guru pembimbing” Peter Parker dalam menumpas kejahatan.
SINOPSIS Spider-Man: Homecoming
Spider-Man: Homecoming
Film Spider-Man: Homecoming ini juga dibintangi oleh Zendaya, Donald Glover, Jacob Batalon, Laura Harrier, dan masih banyak lagi. Rencananya film ini akan menyapa penggemarnya pada tanggal 7 Juli 2017 mendatang. Oke langsung saja kita simak Sinopsis Spider-Man: Homecoming selengkapnya.

SINOPSIS Spider-Man: Homecoming :

Film ini masih menceritakan tentang sosok Peter Parker (Tom Holland), seorang pemuda tanggung yang memiliki kekuatan laba-laba. Peter harus membagi waktunya antara menjadi manusia normal dan menjadi manusia laba-laba, Spider-Man.
Saat ini dia memperoleh bantuan dari Tony Stark (Robert Downey Jr.) yang membuatnya menjadi jauh lebih hebat. Namun, kemunculan sosok penjahat bernama Vulture (Michael Keaton) yang menteror kota membuat Spider-Man harus berusaha menghadapi penjahat itu demi menjaga keselamatan seluruh kota.
Detail Film Spider-Man: Homecoming :
  • Sutradara : Jon Watts
  • Produser : Kevin Feige, Amy Pascal
  • Penulis Naskah : John Francis Daley, Jonathan M. Goldstein
  • Genre : Aksi, Petualangan, Fantasi
  • Tanggal Rilis Perdana : 07 Juli 2017
  • Studio : Sony Pictures
Pemain Film Spider-Man: Homecoming :
  • Tom Holland sebagai Peter Parker / Spider-Man
  • Michael Keaton sebagai Adrian Toomes / Vulture
  • Zendaya sebagai Michelle
  • Donald Glover
  • Jacob Batalon sebagai Ned Leeds
  • Laura Harrier sebagai Liz Allan
  • Tony Revolori sebagai Flash Thompson
  • Bokeem Woodbine sebagai Shocker
  • Marisa Tomei sebagai May Parker
  • Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark / Iron Man
sumber : http://sinopsisfilmbaru.com/sinopsis-spider-man-homecoming-2017/
More about SINOPSIS Spider-Man: Homecoming (2017) – Kisah Peter Parker Muda

Review Fast and Furious 8 – Kelanjutan Fast & Furious yang Lebih Sinting dari Sebelumnya

Diposting oleh Unknown

Review Fast and Furious 8 – Kelanjutan Fast & Furious yang Lebih Sinting dari Sebelumnya

film the fate of the furious


Sinopsis

Kamu-kamu pembaca review Fast and Furious 8 mungkin sudah menyaksikan trailer film yang satu ini. Plotnya sudah tergambar jelas di sana.
Terdorong oleh sesuatu hal, Dominic Toretto mengkhianati keluarga dan rekan-rekannya sendiri dalam satu misi. Pengkhianatannya itu menyebabkan Luke Hobbs tertangkap dan rekan-rekannya kebingungan.
Dom sendiri beralih mendukung Cipher, seorang teroris siber genius yang sangat kompeten dan berbahaya. Mampukah Hobbs, Letty, dan kru Dom mengalahkan kombo Cipher dengan Dom? Ataukah mungkin mereka butuh bantuan dari mantan musuh tak terduga, yang bisa menjadi sekutu kuat bila orang itu tidak berkhianat?

Peningkatan Kegilaan Fast and Furious


Pernah ada masa di mana Fast and Furious hanya fokus ke balap jalanan dan aksi-aksi yang melibatkan kegiatan itu. Tapi kita sudah jauh meninggalkannya. Sekarang, film ini memang masih menonjolkan aksi otomotif. Namun kamu juga akan menemukan aksi-aksi heboh yang membuat film ini terasa seperti film superhero.
Oh ya, Fast and Furious memang semakin lama terasa seperti film superhero. Penulis menyadari itu saat melihat ada karakter yang tidak bisa dilumpuhkan dengan peluru karet, ditembakkan oleh senapan, dari jarak dekat. Ada juga karakter-karakter yang dapat menggunakan kemampuan mengemudi untuk menghindari roket atau mengatasi banyak musuh sekaligus.
Mereka mungkin tidak punya kekuatan super. Tapi kalau tokoh-tokoh ini dicabut dari Fast and Furious lalu membantu Avengers, penonton rasanya tidak akan heran saat mereka unjuk gigi.
Kalau sebelum-sebelumnya kamu bisa melihat tank menggila serta mobil terlontar dari angkasa, ada lebih banyak aksi sinting lagi menantimu di Fast and Furious 8.

Sangat Penuh Aksi

trailer the fate of the furious
Durasi Fast and Furious 8 cukup panjang, sampai kira-kira 2 jam 16 menit. Tapi kalau kamu suka aksi, kamu bisa jadi tak akan merasakan bergeraknya aliran waktu saat menyaksikan film ini. Alasannya, sutradara F. Gary Gray cukup piawai dalam menyajikan adegan-adegan aksi di film ini.
Tentu ada banyak adegan aksi di Fast and Furious 8. Kebut-kebutan seru? Sejak awal saja kamu bisa melihatnya. Tembak-tembakan? Ada, dan semakin ke akhir film semakin heboh. Baku hantam tangan kosong? Kamu juga bisa melihatnya.
Tapi aksi non-stop tanpa pengaturan yang baik tentu akan menjemukan. Sutradara F. Gary Gray sukses membuat kamu peduli mengikuti setiap adegan aksi tersebut. Selalu ada selipan kejadian-kejadian vital untuk mengejutkan penonton dan membuatmu tak sabar menantikan apa yang terjadi berikutnya.
Film ini sendiri tidak malu-malu untuk menampilkan drama dan komedi. Terkadang ada adegan konyol dari kru pahlawan kita yang bisa membuatmu tersenyum dan menurunkan tensi. Terkadang ada juga drama yang bisa membantumu lebih mengenal masing-masing tokoh.
Pokoknya, asal kamu bukan orang yang benci film aksi dan kekerasan, Fast and Furious 8 seharusnya tidak akan membuat kamu kecewa.

Penjahat yang Efektif


Hal lain yang akan disorot review Fast and Furious 8 ini adalah penjahat di filmnya. Cipher, yang diperankan Charlize Theron, terasa cukup oke sebagai antagonis. Dia tidak memiliki kemampuan bertarung Jason Statham tentu, tapi dia bisa menyajikan sosok yang karismatik dengan motif yang cukup jelas.
Selain itu, Cipher juga senantiasa terasa sebagai ancaman. Sejak ia muncul pertama kali, ia selalu bisa membuat para protagonis terancam. Kamu akan benar-benar dibuat penasaran bagaimana para pahlawan kita akhirnya bisa mengalahkannya.

 sumber : http://www.duniaku.net/2017/04/12/review-fast-and-furious-8/2/
More about Review Fast and Furious 8 – Kelanjutan Fast & Furious yang Lebih Sinting dari Sebelumnya

Sinopsis Film Bioskop The Justice League Part One (2017)

Diposting oleh Unknown

Sinopsis Film Bioskop The Justice League Part One (2017)

The Justice League Part One (2017) yang ceritanya berfokus pada inkarnasi asli dari Justice League of America : Superman, Batman, Wonder Woman, Aquaman, Flash, Green Lantern, Mars Manhunter melawan penjahat baru yang sangat super hebat dan juga sulit untuk dikalahkan, informasi detail film dan siapa sajakah pemerannya langsung saja simak ulasannya sebagai berikut ini.

Menurut My Entertainment World, berikut sinopsis yang mereka sebut sinopsis tak resmi Justice League Part One:
“Para pahlawan terhebat di dunia berkumpul untuk membentuk tim Justice League, demi memerangi satu ancaman yang melampaui batas kemampuan setiap anggota tim. Dikisahkan Darkseid berencana menghancurkan Bumi dengan menggunakan sinar yang akan menabrakkkan planet Apokolips ke area Bumi.”
Jika villain yang disebut sinopsis ini terbukti benar, maka Justice League versi DC Extended Universe sepertinya akan mengakar pada “New 52”. Pasalnya, dalam kontinuitas komik New 52, Darkseid menjadi musuh pertama yang dihadapi Justice League.
Sinopsis film lainnya : Captian America Civil War (2016)
Darkseid sendiri merupakan salah satu villain terkuat DC yang punya misi utama menguasai alam semesta. Kekuatan utama Darkseid adalah Omega Beams, energi cahaya yang berasal dari mata atau tangannya yang mampu melenyapkan benda hidup dan mati dengan seketika. Darkseid juga tergolong populer, sehingga tak aneh jika Snyder memang benar memilihnya sebagai villain film.
Sementara cast dan anggota tim Justice League masih belum diumumkan, Part One dijadwalkan syuting di Inggris pada kuartal pertama atau kedua pada 2016. Berbeda dengan kabar sebelumnya, produser Charles Roven mengkonfirmasi proses syuting Part One dan Part Two takkan dilakukan secara marathon. Ini menandakan, kedua film berpotensi memiliki cerita yang terpisah sehingga villain-nya mungkin juga akan berbeda-beda.
  • Rilis: Summer TBA 2017
  • Genre: Superhero, Action, Adventure, Sci-Fi, Comic Book
  • Rating: R
  • Director: George Miller
  • Distributor: Warner Bros. Pictures
  • Tanggal Rilis Perdana : 12 November 2017
  • Cast:

  • – Teresa Palmer
    – Adam Brody
    – Common
    – Henry Cavill
    – Jason Momoa,
    – Amy Adams
    – Ben Affleck

Pastinya anda penasaran bukaan! Bagaimana sih dengan Sinopsis Film The Justice League Part One (2017) yang akan rilis di tahun 2017 depan, jadi tunggu saja tayangnya dan langsung tonton filmnya agar tahu ceritanya sampai akhir.
More aboutSinopsis Film Bioskop The Justice League Part One (2017)

Review Film: 'Get Out' (2017)

Diposting oleh Unknown

Review Film: 'Get Out' (2017)

Menemui calon mertua memang selalu menegangkan, tapi belum pernah sampai mengancam nyawa seperti yang dialami Chris.

“Man, I told you not to go in that house.”
— Rod
Apa yang lebih menyeramkan daripada bertemu dengan calon mertua untuk pertama kalinya? Berkulit hitam, tinggal di Amerika, lalu bertemu calon mertua untuk pertama kalinya, dan mereka berkulit putih! Anehnya, calon mertua ini menyambut Chris (Daniel Kaluuya) dengan senyuman dan pelukan yang sangat hangat. Saya tak mau terdengar sebagai orang yang anti-antirasis, namun sambutan mereka memang sedemikian ramah hingga terlihat mencurigakan. Apa yang sebenarnya terjadi disini?


Itu adalah pertanyaan yang berkali-kali terlontar saat saya menonton Get Out, film horor-satir dari sutradara debutan Jordan Peele yang sebelumnya lebih populer sebagai komedian. Film ini bisa menjadi parodi karena ia menggunakan beberapa tradisi klise dari film horor, namun ia juga ditangani dengan serius layaknya film horor sungguhan. Di beberapa waktu film ini akan memancing gelak tawa tapi ia tak berhenti mencengkeram kita dengan misterinya.

Meski demikian, saya pikir kekuatan utama dari film ini adalah perspektif sosial yang menjadi subteksnya — sebelum kemudian menjadi blak-blakan di momen puncak yang over-the-top. Peele yang juga menulis naskah menciptakan ketegangan berdasarkan prasangka rasialis alih-alih trik horor konvensional. Ia masih menggunakan trik-trik standar tersebut, namun kita dibuat tak nyaman lebih karena kita tahu bahwa Chris more or less merasa ia tak selayaknya berada di lingkungan kulit putih tersebut. Karena perbedaan kultur dengan kita, film ini mungkin lebih efektif bagi penonton Amerika yang saat ini tengah hangat-hangatnya mengangkat isu rasisme.

"Apa mereka tahu kalau aku berkulit hitam?" tanya Chris kepada pacarnya Rose (Allison Williams). Rose belum memberitahu mereka tapi ia yakin bahwa orangtuanya akan menerima sebagaimana ia menerima Chris apa adanya. Chris waswas, apalagi sobatnya, Rob (Lil Rel Howery) sudah memperingatkannya. Namun Rose begitu mempesona, begitu perhatian, bahkan berani membela Chris yang menjadi sasaran prasangka dari seorang polisi, sehingga Chris setuju pergi ke rumah mereka yang terpencil.

Orangtua Rose, Dean (Bradley Whitford) dan Missy (Catherine Keener) ternyata adalah warga kelas atas yang berpikiran sangat terbuka, hingga katanya mereka mau menyumbang suara bagi Obama untuk ketiga kalinya jika bisa. Well, itu lumayan melegakan, kalau saja Dean tak menekankan poin bagaimana ia dan keluarga sebagai antirasis, berkali-kali. Dean bekerja sebagai dokter spesialis syaraf sedangkan Missy adalah pakar hipnoterapi, dan saya tidak menulis kalimat ini untuk memanjangkan paragraf. Detil ini penting.

Yang lebih mencurigakan adalah dua pembantu rumah tangga mereka yang berkulit hitam: tukang bersih-bersih Georgina (Betty Gabriel) dan tukang kebun Walter (Marcus Henderson). Senyuman mereka canggung, bahasa mereka sopan, gestur mereka seperti bangsawan, dan apa itu yang mereka lakukan di malam buta? Belum lagi adik Rose (Caleb Landry Jones) yang terobsesi dengan kekuatan fisik Chris. Sialnya, sebentar lagi akan berlangsung gathering dengan para tetangga yang digambarkan Rose sebagai orang-orang kaya yang "so white". Mereka juga sangat ramah terhadap Chris, tapi ini justru membuat Chris semakin tak nyaman.

Kaluuya (yang namanya baru saya dengar, btw) tampil kuat sebagai pemuda biasa yang simpatik, yang otomatis memposisikan kita di sisi Chris. Ia boleh dibilang tegang sepanjang film, begitupun kita. Dan ini adalah kunci kesuksesan filmnya mencengkeram kita: kita tahu ada yang tak beres saat kita tahu kita don't belong tapi orang-orang di sekitar malah bersikap sangat sangat sangat akrab. Mereka tak melakukan hal yang berbahaya tapi gerak-geriknya janggal, yang membuat Chris permisif dan waspada di saat bersamaan. Chemistry Kaluuya dengan Williams meyakinkan, kita percaya Rose benar-benar mendengarkan setiap keluhan Chris dan ingin berbuat sesuatu.

Pacing-nya yang pelan membuat Get Out terasa lebih lama daripada durasi sebenarnya, namun saat momentumnya terseok, Peele menginjeksi beberapa sentakan untuk membuat kita tetap penasaran. Pengungkapan besarnya tak begitu mengejutkan memang, tapi Peele menjaga agar kita tetap terikat dengan filmnya dan menebak-nebak apa yang akan terjadi berikutnya. Meski demikian, momen klimaks yang intens mungkin tak seseram yang ia maksudkan. 'Get Out' works best when it's all about suspense.

Sebagai film pertamanya, Peele menunjukkan gaya visual yang boleh juga. Adegan pembuka yang disorot dengan one-shot dan steadicam, menetapkan nuansa film dengan baik. Peele tampaknya sadar dengan gerakan kamera dan detil set untuk pembangunan atmosfer. Ia juga mampu melakukan tiki-taka antara komedi dengan misteri dengan mulus, sehingga tak terjadi kesenjangan tone. Karakter Rob yang sedikit lebay dengan persepsi bahwa yang dialami Chris adalah "brainwashing sex-slave conspiracy s**t" bukan menjadi sekedar comic relief semata.

Well, entahlah. Saya tak mendapati film ini tak seluar biasa hype-nya (khususnya karena paruh akhir), namun memang pembangunan atmosfernya cukup efektif. Lewat film ini, keterampilan Peele menggarap momen menyeramkan cukup menjanjikan. Filmnya sukses menjadi sebuah film horor yang menyeramkan sekaligus lucu tanpa menjadi film komedi olok-olok. Saya rasa sebuah keberhasilan ketika sebuah film mencoba menggabungkan genre yang kontras dan mampu melakukannya di akhir.
sumber : http://www.ulasanpilem.com/2017/04/review-get-out.html
More about Review Film: 'Get Out' (2017)

Review Film: 'Life' (2015)

Diposting oleh Unknown

1

Review Film: 'Life' (2015)

Anton Corbijn merangkai komposisi gambar yang sangat stylish, hampir di setiap adegan. Dalam 'Life', visual tampil lebih menarik dibanding narasi.

“I want to capture his awkwardness. It's pure.”
— Dennis Stock
Saya merasa ada sedikit indikasi homoseksualitas antara ikon anak muda abad 20, James Dean dengan fotografer majalah Life, Dennis Stock dalam interaksi singkat mereka pada tahun 1955. Saya tak ingin berspekulasi, tapi hubungan mereka ganjil. Lihat tatapan kikuk dari Stock saat Dean bercumbu dengan pacarnya atau kecanggungan saat mereka memilih rekan dansa. Ketika Dean apatis dengan obsesi Stock, kenapa Stock ngambek? Apakah perasaannya terluka? Bukankah hubungan ini sebatas profesi?

Anton Corbijn mungkin adalah sutradara yang paling cocok untuk mengarahkan Life. Alih-alih menjadi biopik, film ini menyoroti hubungan antara fotografer dengan subyeknya. Kita mengintip sekilas mengenai pribadi keduanya sekaligus menyaksikan re-kreasi momen (dan foto) ikonik dari sang legenda: Dean di salon, di kampung halamannya, dan tentu saja di Times Square. Komposisinya nyaris akurat, setidaknya dilihat dari foto orisinalnya yang ditampilkan pada credit title.

Untuk menonton film ini, anda mungkin membutuhkan beberapa "amunisi" karena naskah dari Luke Davies tak menyediakan eksposisi karakter yang mumpuni. Stock adalah fotografer yang berada di balik foto terkenal James Dean. Dan jika anda telah membaca hingga kalimat ini, saya berasumsi bahwa anda tentu tahu siapa James Dean. Keduanya bertemu di pesta yang diadakan oleh Nicholas Ray, pasca film East of Eden dirilis dan Dean (Dane DeHaan) menunggu kabar audisi untuk Rebel Without a Cause.


Robert Pattinson bermain sebagai Stock, fotografer muda yang mengejar karir profesional di Los Angeles dengan meninggalkan anak dan istrinya di New York. Jenuh dengan pekerjaannya memotret foto red carpet, Stock melihat ada sesuatu yang menarik dari rising star, James Dean dan ingin memanfaatkannya sebagai bantu loncatan. Di lain pihak, Dean pun ingin menggunakan momentum ini untuk mendongkrak karirnya di dunia perfilman. Sebelum anda kecewa, film ini berakhir beberapa bulan sebelum tragedi kecelakaan yang menewaskan Dean.

Saya melihat dua orang ini sama-sama rapuh dan berusaha mencari tempat di dunia nyata dengan caranya masing-masing, kesamaan yang membuat keduanya terikat mendekati akhir film. Dean adalah bintang baru yang ingin meraih popularitas lebih, tapi tak mau mengikuti pakem yang telah dirancang oleh petinggi studionya, Jack Warner (dimainkan dengan singkat namun berkesan oleh Ben Kingsley). Stock punya masalah karir yang lebih ringan dengan desakan dari bosnya (Joel Edgerton), tapi konflik personalnya lebih pelik saat hubungannya dengan sang anak tak begitu baik. Davies mencoba menyelipkan sedikit sentimentalisme termasuk saat Dean pulang kampung dan menghabiskan waktu bersama keluarganya meski subplot ini terasa datar.

DeHaan dan Pattinson memberikan usaha yang maksimal (khususnya DeHaan yang menampilkan pembawaan Dean dengan baik, meski hanya punya sedikit kesamaan fisik), namun keduanya tak punya daya tarik yang membuat karakternya menonjol.

Sebelumnya Corbijn dikenal sebagai fotografer. Portfolionya termasuk beberapa musisi terkenal seperti Bjork dan U2. Ia menunjukkan talentanya dalam merangkai komposisi gambar yang sangat stylish, hampir di setiap adegan. Dalam Life, visual tampil lebih menarik dibanding narasi. ■UP

Follow Ulasan Pilem di twitter: @ulasanpilem

'Serena' |
|

IMDb | Rottentomatoes
111 menit | Dewasa

Sutradara Anton Corbijn
Penulis Luke Davies
Pemain Robert Pattinson, Dane DeHaan, Ben Kingsley

sumber : http://www.ulasanpilem.com/2016/01/review-life-2015.html
More aboutReview Film: 'Life' (2015)